Rabu, 04 Januari 2012

APLIKASI UNTUK MEMECAHKAN BIOAUGMENTATION AMONIA DALAM DARI ENDAPAN MENENGAH BUDAYA UDANG TIGER


(Penaeus monodon F.) DI salinitas BERBEDA Masalah konsentrasi polutan tinggi seperti pakan dimakan dan produk-produk limbah dalam sedimen telah sering dihadapi di penaid udang (windu Penaus F.) budaya dan pada gilirannya, dapat mengurangi kualitas air (Maguire dan Allan, 1990). Meningkatnya polutan atau zat beracun dalam sedimen baik dan air menyebabkan limitatian kehidupan proses dan dalam kondisi tertentu, mungkin meningkatkan mortalitas udang (Apud, 1989; Maguire dan Allan, 1990). Makan tidak tepat menyebabkan meningkatnya bahan organik sampah di keinginan brockish kolam sedimen (Maguire dan Allan, 1990). Untuk mengatasi penurunan kualitas udang windu karena budaya media konsentrasi amonia meningkat, biologi metode (bioaugmentation) dapat dilakukan (Kinne, 1976; Liong dan Subraniam, 1996). Salah satu bioaugmentation ini dilakukan menggunakan probiotik "epicin" yang berisi bakteri dekomposer (Briggs dan Turnbull, 1995; Kinne, 1976; Sarjito et al, 1999). Bioaugementation telah digunakan dalam budidaya udang, namun studi tentang itu adalah sangat terbatas (Liong dan Subraniam, 1996). Efektivitas nitrifikasi adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: beracun zat, suhu, pH, oksigen terlarut dan salinitas (Briggs dan Turnbull, 1995; Spotte, 1979). Epicin sangat terkonsentrasi, stabil kompleks, biologi berisi campuran nonpathogenic genetik yang dipilih, tahan antibiotik (Briggs dan Turnbull, 1995).
Berdasarkan penyelidikan sebelumnya dilaporkan oleh Sarjito et al. (1999), itu menunjukkan bahwa epicin mampu mengurangi ammona di budaya media pada kisaran salinitas 20-30 ppt. Oleh karena itu, membutuhkan studi lebih lanjut tentang penerapan bioaugmentation untuk mengurangi amonia dalam sedimen, untuk mengetahui dosis yang tepat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kedua mempengaruhi dan efektivitas bioaugmentation pada pengurangan amonia dalam sedimen media kultur dari udang windu.
·         BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilakukan di pembenihan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Bioaugmentation digunakan probiotik "epicin". Epicin adalah merek dagang probiotik yang mengandung dekomposer atau bakteri nitrifikasi (Liong dan Subraniam, 1996). Sedimen diambil dari Intensif ingin brockish tambak payau Proyek Pengembangan Budidaya (BADP), Jepara, Indonesia. Skala laboratorium percobaan dan dibagi desain petak acak diterapkan. Untuk menyelidiki pengaruh epicin untuk ammonia sampah di tanah yang ingin brockish kolam intensif, Studi yang dibutuhkan 7 hari di bawah laboratorium kondisi. Dosis epicin diterapkan (0; 0,5; 1,0, dan 1,5 ppm) hanya diterapkan sekali pada awal penelitian (suatu amonia yang ideal konsentrasi 0,4 ppm sekitar). Dosis diterapkan didasarkan pada percobaan sebelumnya dilakukan (Anonim, 1996; Noor (1996); Sarjito et al, 1999). Amonia dalam sedimen dianalisa setiap dua hari menggunakan metode Parsons et al. (1989). Harian berdasarkan pH, oksigen terlarut, suhu dan salinitas dilakukan. Anova digunakan untuk menganalisis data.
·         HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasilnya menunjukkan bahwa pengurangan ammonoiam dalam sedimen dari budidaya menengah Tiger udang berhubungan dengan dosis epicin, sehingga meningkatkan dosis, diikuti oleh tinggi mengurangi amonia dalam sedimen. Diskusi Bioaugmentation mampu mengurangi ammonia konsentrasi sedimen. Ini mungkin disebabkan oleh bakteri yang mampu epicin untuk accimilatize dengan lingkungan mereka, dan kemudian didukung alami bakteri untuk mengurangi amonia dalam sedimen dalam rangka untuk mendapatkan energi untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup (Apud, 1989; Mencolok dan mencolok, 1981; Spotte, 1979). Selain itu, juga berisi epicin alami pertumbuhan mikroba stimulan yang dapat meningkatkan laju pertumbuhan alami mikroba, sehingga meningkatkan pemanfaatan ammonia sampah di sedimen (Briggs ang Turnbull, 1995). Formulasi juga telah dikembangkan untuk digunakan untuk budidaya udang intensif, dalam rangka untuk mengurangi akumulasi limbah di kedua air dan sedimen tambak berharap brockish seperti: amonia, nitrit, nitrat, untuk mengurangi umpan dimakan di Kolam Permintaan brockish sedimen, dan untuk meningkatkan kualitas air (Anonim, 1996).
Kesimpulan dari percobaan ini menunjukkan bahwa bioaugmentation menggunakan probiotik epicin mampu mengurangi amonia dalam sedimen dari medium kultur udang Tiger. Meskipun tidak mempengaruhi salinitas pada bioaugmentation bekerja, namun dosis dan hari pengamatan tidak berpengaruh secara signifikan pada pengurangan amonia dalam sedimen. Ini juga ditentukan bahwa yang paling efektif dosis bioaugmentation menggunakan probiotik adalah 1,5 ppm epicin.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/coastdev/article/view/890

Selasa, 03 Januari 2012

Bioinformatika Pada Perikanan

Penerapan bioteknologi dalam pengembangan akuakultur merupakan salahsatu langkah dalam peningkatan target produksi budidaya, khususnya budidaya ikan gurame. Aplikasi bioteknologi rekombinan hormone pertumbuhan (rGH) dalam meningkatkan laju pertumbuhan ikan gurame dan meningkatkan kelangsungan hidup ikan gurame tersebut dan pendapatan budidaya ikan. Pemberian protein rGH dilkukan dengan metode penyuntikan dan melalui pakan.






sumber :
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44295/PKM-GT-11-IPB-PUSTIKA-PENERAPAN%20BIOTEKNOLOGI%20REKOMBINAN%20GROWTH%20HORMONE.pdf